...

Kamis, 03 Desember 2015

Bekerja sama dengan Film Maker Muslim

bismillah.

Waaaa. Pos terakhir bulan Juli toh? wkwk :')
Oke. Tanpa sadar, blog ini akhir-akhir ini isinya tentang hikmah kuliah di PTS. Hahaha :D
Karena kali ini ane akan menuliskan satu lagi pengalaman ane yang mungkin ane nggak bakal dapetin kalo masuk PTN..

Cerita dari awal banget nggak papa ya?

Dulu, 13-14 Februari 2015 ada mabit di masjid BI. Yang nyelenggarain itu komunitas Pejuang Subuh, kalo nggak salah acara intinya adalah wisuda mujahid-mujahidah subuh. Ikut itu karena seorang saudari ngajakin, dan emang ane udah jarang ikut mabit, dan emang paginya ada aksi #IndonesiaMenutupAurat di daerah Monas dan emang takdir Allah, dan emang.. #ahsudahlah. Dan emang mulu wkwk. Susunan acara mabitnya bukan wisuda aja, tapi juga ada launching film pendek bertajuk "Cinta Subuh" dari Want Production (namanya saat itu) yang bekerja sama dengan Pejuang Subuh. Dari situ pertama kali kenal Mas Amrul, Mas Ghifar, Mas Ryan sama Mas Andre.

Film Cinta Subuh. (sumber: want-production.com)

Pertama kali melihat Want Production ini, yang ada dalam benak adalah, "Wiiih.. Keren banget film pendeknya.. Professional dari segi pengambilan gambar, ceritanya juga menyentuh." Baru kali ini nemuin ada profesional yang mau bikin film pendek islami. Ada Ta'lim Alif juga, tapi mereka kan mahasiswa.. Yaa sebenernyaa nggak masalah kalo yang produksi film pendek islami itu mahasiswa, tapi pasti beda kan profesional dengan segala alat yang menunjang dan mahasiswa dengan segala keterbatasannya. Tapi Ta'lim Alif tetep keren koook, saluteee! x))

Loh kok jadi kemana-mana pembahasannya. Lanzut yang tadi ya.

Kesan pertama liat Want Production, terkesima. Alhamdulillah ada production house yang islami, semoga ke depannya bisa berkarya lebih banyak dan lebih keren lagi, doa di dalam benak kala itu. Dari situ mulai suka mantengin channel youtube-nya..sosmednya. Nggak lama kemudian, Ramadhan tiba. Muncul lagi Want Production dengan wajah baru, katanya mereka ganti nama jadi Film Maker Muslim*. Bekerja sama dengan Daarul Quran, mereka membuat series Ramadhan Cantik. Another stunning project from Film Maker Muslim. Video singkat berdurasi 2-5 menit diterbitkan tiap bada subuh di bulan Ramadhan, setiap hari. SETIAP HARI! Maaan!! Bisa istiqomah gitu. Masya Allah. Ane berkarya tuh jarang ada yang bisa konsisten, belum bisa istiqomah. Dan mereka bisa nerbitin video setiap hari selama 30 hari. Luar biasa. Semakin terkesima sama Film Maker Muslim.

Awalan video Ramadhan Cantik (sumber: abouttiyo.web.id)


Dan hari berganti, masuki bulan Agustus. Ane tergabung dalam sebuah kru mural, "3:54 Project". Kalo yang ini belum ane ceritain ya? Nanti ada post tersendiri ya :D. Kita bikin satu karya mural, bertajuk "Freelestine". Dan ternyata viral. Dilihat banyak orang. Termasuk Film Maker Muslim.

Minggu pagi di awal November, pesan LINE masuk. Dari Cintya (kru 3:54 Project), dia bilang kita diajak kerja sama bareng Film Maker Muslim. Oh..diajak kerja sama.

Whatttt?????

Mimpi apa ane semalem? Sekelas Film Maker Muslim, ngajakin kita project bareng? You must be kidding me, Cintya. Dan itu dua minggu sebelum project pertama kita bareng Film Maker Muslim.
Dan inilah kita sekarang. Besok baru launching videonya. Mural yang bertajuk "@siapamuhammad" juga udah selesai.

***

Dulu, pas awal masuk kuliah, nggak bakal nyangka kalo bakal kerja sama bareng orang-orang hebat yang karyanya keren-keren. Sekarang, mungkin inilah saat yang dulu dinanti-nanti. Saat udang itu muncul dari balik batu, saat hikmah mulai menampakkan dirinya.. Mungkin, kalo ane masuk PTN, ane nggak bakal masuk Lembaga Da'wah Fakultas IMTAQ (Rohis Fakultas Desain dan Seni Kreatif). Mungkin, kalo ane masuk PTN, ane nggak bakal nyelenggarain talkshow "Bincang-Bincang Kreatif" dan ketemu Cintya. Mungkin kalo ane masuk PTN, kru 3:54 Project engga ada ane nya. Mungkin kalo ane masuk PTN.. Nggak bakal ketemu orang-orang keren sekelas Film Maker Muslim.

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah :)

*PS : Kurang tahu kapan tepatnya mereka ganti nama jadi Film Maker Muslim sih hehe. Apakah pas mabit di BI itu atau pas kerja sama Daarul Quran. Tapi yang pasti mereka dah ganti nama. Maaf ya kru Film Maker Muslim kalo salah, mohon koreksi :D

Selasa, 28 Juli 2015

ILDKB! ^-^

bismillah.

Huaaa maafkan ane menelantarkan blog ini (lagi) heheu. Kali ini ane akan bercerita tentang pengalaman ane jadi masulah (lagi) hehe. Apa ya? I just find another hikmah being private university student. Bener-bener kayak, "Oh, ketemu lagi udang di balik batu!" It's just like.. There is nothing to regret, for real!. I just can't explain it more but, ane bersyukur bisa kuliah di swasta dan jadi masulah di fakultas. Btw, ane udah pernah ngejelasin blom ya? Masulah itu artinya apa? Masulah itu adalah ketua perempuan dalam bahasa Arab. Iya, ane jadi koordinator akhwat di lembaga dakwah fakultas di tahun pertama. Heu.

Semua dimulai dari rasa muak ane yang bertumpuk.. Liat temen-temen ane pada couple-couple an. Bukan, bukan sebegitunya ane membenci perbuatan pacaran. Ane bukan tipe orang yang terang-terangan menentang pacaran dan kontra banget. Tapi lebih ke.....persahabatan kita rusak :'( Sedih. Dulu awal semester 1 kita bener-bener yang rame segerombolan bisa sampe 10 orang jalan-jalan ke pameran. Kemana-mana bareng. Waw, ane seneng punya temen yang banyak. Tapi.....lama-kelamaan pada cinlok. Dan menjalani hidupnya masing-masing. What about our friendship? :'(

Siang itu lah ane ngeluh ke sodara kembaran ane..

"Na, gue pengen keluar dari mercubuana!!" #jeng
Bukan secara harfiah. Ane pengen pergaulan ane keluar dari sekitar kampus. Dan menemukan orang lain untuk diajak ngobrol berat. Ngobrolin apa tuh? Batu? :D Haha bukan. Ya, ngobrolin masalah-masalah di kampus, organisasi, negara juga kadang-kadang.. Apapun lah selain cinta-cintaan haha ._. Kok kesannya ane anti cinta banget yah? Bukannya gitu. Ane cuma menyayangkan makna cinta masa kini yang sudah mengerucut ke cinta lawan jenis. Dan untuk mencintai lawan jenis secara personal di masa-masa ini..menurut ane itu wasting time banget.. Mending energi dan waktu yang dicurahin buat pacar dialihin ke self-improvement? Berorganisasi, ngadain acara, kenal sama berbagai karakter orang.. Kalo kata seorang inspirator, "Terjun ke masyarakat itu kayak berenang di lautan. Dan berorganisasi saat kuliah itu seperti belajar berenang di kolam renang. Pada saat lulus nanti, kita semua akan terjun ke masyarakat. Kita harus berenang di samudera. Mau belajar berenang di kolam renang atau pas terjun baru belajar berenang?" Nahloh. Dalem banget yah??

Back to the topic. Allah mendengar keluhan ane siang itu dan foila! Dikabulkan. Mungkin karena Ramadhan juga kali ya. Maghrib-maghrib, masul (ketua laki-laki di lembaga dakwah fakultas) ngirim wa isinya logo sebuah lembaga. Logo apa nih? tanya ane. Dan ternyata, itu adalah logo ILDKB, Ikatan Lembaga Dakwah Kampus berbasis Budaya. Kumpulan dari lembaga dakwah fakultas budaya dan humaniora dari berbagai universitas. Fakultas desain dan seni juga masuk. Ketika dimasukin ke grup pusat yang isinya masul/ah dari universitas lain, ane langsung terpekik. Masya Allah! Inilah tempat ane bisa kenal temen-temen dari universitas lain, bahkan sekaliber UI dan ITB! Tentu nggak semua orang bisa dapet kesempatan ini kan?

Dan qadarullah--atas takdir Allah, (bukan) kebetulan 6 hari lagi ada acara kopdar di Bandung. Beuh, rasanya! Ane excited banget dan segera menyiapkan fisik dan mental untuk ikut acara kopdar itu. Lebay banget deh? Iya, mesti lebay! Karena kopdar nya berlangsung saat ane UAS! xD Jangan bilang-bilang ya, absen UAS ane diabsenin sama kembaran ane xD. Iya, wong UAS cuma ngumpulin tugas. Enak kan jadi mahasiswa desain? Haha, preeet. Biar kata ngerjain di rumah UASnya tetep aja susah, kan praktek semua.

Balik lagi yah ke topik haha. Singkat cerita, ane berkelana ke Bandung. (baca ; pergi sendirian) karena temen-temen di LDF banyak yang UASnya nggak bisa ditinggalin. Juga mereka nggak punya kembaran. Haha :33 Lucky me. Berangkat jam 11, nyampe di Masjid Salman ITB ashar. Lumayan lama itu perjalanan karena macet. Pas ane sampe, acara udah dimulai. Ketika itu acaranya lagi sharing-sharing LDF. Gimana medan dakwah di fakultas masing-masing, strategi nya, dan kendala yang dihadapi. Masya Allah.....saat itu ane merasa bersyukur banget. Karena medan dakwah di universitas negeri justru relatif lebih susah. Mereka sudah berhadapan dengan orang-orang yang memang secara terang-terangan menolak dakwah. Bahkan di UNPAD, diceritakan fokus masalah mereka bukan lagi perekrutan dan peningkatan kualitas anggota, tapi udah harus mikirin gimana caranya antisipasi aliran sesat yang berkembang pesat disana! Masya Allah. Dari sharing itu ane jadi tau ciri khas dakwah di universitas lain. Di ITB yang mencoba menyamakan diri dengan mad'u nya agar dakwah lebih mudah diterima. Di Telkom University yang masuk ke dalam himpunan, memberi kebermanfaatan ke temen-temen di fakultas. Di UNPAD  ACC,  adalah Aqidah Care Center untuk menangkal aliran sesat (NII). Di UIN yang berhadapan dengan mahasiswa-mahasiswa parno "Islam" (saking banyaknya aliran di sana). Di UI yang berhadapan dengan liberalitas yang merebak. Di UNJ juga nggak jauh beda dengan di UI karena fakultas mereka emang sama-sama terdiri dari mahasiswa yang mempelajari budaya Eropa (FIB dan FBS). Macem-macem yah. Benar-benar membuka pikiran dan cakrawala..menambah wawasan juga.

Yang bisa ane simpulin, masalah di lembaga dakwah fakultas kita mirip-mirip. Sasaran dakwah kita temen-temen mahasiswa yang berpikir dengan otak kanan, mahasiswa-mahasiswa kreatif. Dan tentu kita juga harus kreatif dalam menyajikan Islam. Tidak bisa dengan melulu kajian. Tidak bisa melulu dengan tulisan. Namun lewat teladan dan pembuktian, bahwa Islam inilah the best way of life.. Yang harus diaplikasikan dalam setiap aspek kehidupan.

Bah, berat kali bahasaku. Nggak papa lah ya, kan dah mahasiswa. Harus biasain baca dan nulis yang berat-berat. Hihi.

Jadi intinya, ane nulis hikmah tentang jadi masulah atau tentang ILDKB? Dua-duanya boleh xD. Intinya ane curhat kalo ane mendapatkan hikmah bahwa di universitas swasta kita juga bisa berorganisasi dan berprestasi, contohnya ane bisa ikut organisasi lintas universitas yaitu ILDKB ini.

Itu aja, dah mau maghrib.
Moga manfaat.
Wassalam!




Kamis, 19 Februari 2015

Hikmah

bismillahirrahmanirrahiim..

Haiiii readers! Long time no see :"D Nggak berasa udah satu semester ane kuliah DKV di sebuah universitas swasta. Setelah beberapa masa kebodohan ane mengharapkan kuliah di ITB. Bukan suatu hal yang tidak mungkin, memang. Tapi usaha yang dilakukan membuatnya menjadi mustahil x'D. Hmmm.. *menghela nafas*.

Curhat boleh ya. Blog sendiri ini. :p. Berat rasanya, nerima kenyataan bahwa...masa lalu udah nggak bisa diralat lagi. Rasanya udah sering ane berpikir, "Andai.. waktu itu ane ambil program SBMPTN. Andai.. waktu itu ane ambil les di vilmer. Andai.. Andai-andai lainnya, yang bikin sesak di dada. Kalo diterusin, penyesalan ini mungkin bisa melahirkan butir-butir air di sudut mata. Apalagi, kuliah di swasta engga senyaman yang ane kira. Susah untuk dapetin temen prestasi bareng. Mungkin ada, satu-dua. Tapi tetep aja itu nggak sama. Masih lebih bersemangat temen-temen SMA. Ane tau banget ane tuh orangnya kebawa lingkungan. Apalagi di jurusan seperti ini.....ya you know lah. Yang orang-orangnya berbeda seratus delapan puluh derajat dari anak-anak FMIPA (yang notabene kalem-kalem, alim-alim)....

Tapi! :D

Ane nggak pernah bilang kuliah di jurusan ini nggak asik. Ane masih bersyukur dapet temen-temen sejurusan yang sekarang, asik, seru, nggak lupa ibadah pula. (walaupun nggak semua, hihi). But, still. Ane pikir, iya ya? Di univ swasta mana lagi, yang mahasiswa DKVnya hafizh 3 juz? :'D.

Kalo ane mendapatkan apa yang ane inginkan (kuliah di ITB),

Mungkin ane nggak akan pernah dapet kesempatan untuk menjadi kaput LDF di semester pertama. Such a valuable experience.! Mengkoordinir jundi yang lebih senior, koordinasi sama ikhwan kakak kelas di jurusan lain, wah. Bener-bener pengalaman baru, karena sebelumnya kan koordinasi sama yang seangkatan terus. Ilmu komunikasi yang ane punya bener-bener berguna.

Kalo ane mendapatkan apa yang ane inginkan (kuliah di ITB),

Mungkin ane nggak lagi jadi pengurus inti sebuah klub panahan. Mungkin ane nggak bakal ikutan home tournament di Bandung Archery, belum tentu ane nerusin panahan kalo kuliah di Bandung. Dan mungkin ane nggak bakal pernah ketemu sama seorang ik.....sst rahasia ;)

Kalo ane mendapatkan apa yang ane inginkan (kuliah di ITB),

Mungkin ane nggak pernah dapetin pekerjaan sebagai ilustrator di semester pertama kuliah DKV. Haha..sounds funny, right? Mahasiswi DKV univ swasta, jurusan pertama pula, udah dapet job sebagai ilustrator buku anak. Kok bisa?? Ya bisa dongs :D orang penulisnya kakak kandung sendiri, hehehee.. :D  But, still! It's a job. I have a salary. I will get the royalty. Walaupun kerja nya sama kakak sendiri, tetep aja kerja kan, digaji... :D..

Kalo ane mendapatkan apa yang ane inginkan (kuliah di ITB),

Mungkin ane nggak bakal ngerasain tinggal di rumah baru yang mamah siapin buat anak kembarnya ini.. Karena di rumah yang lama kita kamarnya rame-rame, dan emang mamah pengen kalo anak gadisnya ini punya kamar sendiri.. Punya tanggung jawab lah. Dan mungkin ane nggak bakal bisa ngendarain motor dan punya motor dengan STNK atas nama sendiri haha x'D. Yes, it's something! Dimana temen-temen ane pada ngendarain motor punya bapaknya, ibunya, lah ane...

Allah tahu, kemampuan ane. Allah tahu, apa yang terbaik buat ane.. :")  Ane tahu, ini skenario terbaik dari Sang Sutradara terbaik.. :")

Ya, semuanya ada hikmahnya.