...

Senin, 15 Maret 2010

dan semua masalah ini..

Entah udah berapa kali gue ngerasain kayak gini. Terasa jiwa gue lelah, letih, CAPEK dengan semua ini. Rasanya saat itu pengen mati aja. Tapi kalo sekarang enggaklah, karna gua tau apa yang bener. Gue udah berusaha maksimal, tapi gak ada yang bisa ngerti. Gak ada yang hargain betapa beratnya pengorbanan ini.. Malah mereka meremehkan, dengan mudahnya. Seakan akan mereka menari indah di atas tangisanku.. Mencoba bertahan sekuat hati, Layaknya karang yang di hempas sang ombak. Jalani hidup dalam buai belaka.. yah ada band mode on, deh. Kayaknya cuma lagu itu yang gambarin hati gue saat ini. Gue paling suka di part yang ini : "Tapi sampai kapankah ku harus, menanggungnya? Kutukan cinta ini, bersemayam dalam kalbu.." Gue emang manusia bodoh... Yang hanya bisa meminta maaf untuk sebuah kesalahan, tanpa bisa memperbaikinya. Dan masalahnya sekarang, wali kelas gue yang perlahan mulai gue sayang sebagai seorang bapak, malah bilang untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Dia ingin merenung, katanya. Gue kesel. Gue marah. Gue benci. Kenapa harus... hhh. Tapi gue gak bisa ngalangin wali kelas gue untuk memutuskan pilihan. Gue pengen, wali kelas yang gue sayang itu bahagia... :) Vantutle yang udah kita bangun sama - sama, malah dihancurkan. Bagai istana pasir yang cantik yang kita bangun sama - sama, tiba - tiba kau tebas saja dengan tanganmu tanpa merasa bersalah. Entah di dasari hukum apa kau berbuat seperti itu, paaak. (lebay) Yang pasti gue capek banget, apalagi di tambah mood gue yang lagi bad.. 


Pesan dari kalbu untuk 'ayah'ku tersayang : Entah apa keputusanmu yah, yang pasti aku hanya bisa mendukungmu, selama itu baik untukmu..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar