...

Kamis, 27 Februari 2014

Mimpi (adalah kunci~)

bismillahirrahmanirrahim


*tarik napas dalem-dalem*
uhuk uhuk
fuh fuh
sret, sret

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh!!!

Sori agak-agak nggak jelas di awal. Kalo yang tau pasti ngerti. (yaiyalah, wkwk-_-) Pas baru dateng, banyak banget debunya. Saking udah lamanya ga dibersihin diisi blognya. Jadi idung ane kemasukan debu gitu, trus ceritanya batuk, trus niupin debu, sama yang "sret, sret" itu ceritanya ngelapin sampe bersih. Ketauan deh ngebersihinnya ga bersih, abis ga sampe "cling cling" sih.

Nggak jelas ya? Emang. Yaudahlah ya gausah dipikirin, mungkin itu semacam ujian dari Tuhan aja seberapa niat lu baca postingan ini, wkwkwk. Setelah lama tidak menebar manfaat di blog ini, kali ini ane akan mosting kegalauan ane. Yeah, setelah sekian lama nggak curhat di blog ini. Tapi semoga tetep bermanfaat buat kalian-kalian yang mau kuliah di FSRD ITB.

Jadi gini.
Mulai darimana ya.
Oh, iya.

Sebelumnya fyi, ane masih kelas 12 IPA. Di SMA ini ane kenal banyak hal, dan jadi tahu banyak hal. Termasuk ekskul Rohis (yang menurut ane lebih efektif pengajaran agamanya daripada....... *isi sendiri.wkwk). Di ekskul Rohis ini ane juga belajar bagaimana pada akhirnya waktu yang kita punya nggak berarti apa-apa kecuali ketika kita bermanfaat bagi orang lain. Yaa bahasa gampangnya "mendahului kepentingan bersama". Serius, ane bener-bener ditempa pas kelas sebelas, dengan pilihan belajar buat ulangan besok atau ngerjain proposal yang harus diselesein cepet. Akhirnya ane berpikir pada saat itu, "biarlah nilai ane jelek, tapi acara ini bisa sukses". Dan benar, acaranya sukses dan ulangannya juga sukses. Nggak masuk di akal emang, tapi yaa mungkin itulah yang orang sering bilang "pertolongan Allah", hehe. Walaupun sekarang rata-rata 6 pelajaran UN yang 5 semester cuma 82,9, ane tetep bisa berbangga hati sama yang nilainya tinggi-tinggi, karena ada yang nilainya lebih rendah daripada ane tapi dia itu nggak ikut ekskul. Ngerti? Kalo nggak maafin ya, ane emang agak nggak jelas gini huhu T.T

Nah dari Rohis ini ane juga tau Mas Danang Ambar Prabowo yang sukses memotivasi ane dengan 100 impiannya. Ane juga bikin....tapi baru sampe 30-an, wkwk. Salah satu impian ane itu "bikin manga yang isinya tentang kehidupan lika-liku anak Rohis di SMA". Direksi kata-katanya di kertas impian ane nggak gitu sih, tapi itu intinya. Ane tuh suka mikir, anak-anak remaja itu banyak yang suka manga. Dan ironisnya, manga kontennya yaa begitu semua. Nggak semua sih, nggak semuanya romantisan2 aja, ada banyak juga yang menginspirasi. Tapi tetep aja, semua manga dari Jepang itu yang bikin agamanya bukan Islam, so belum tentu kontennya "sehat" semua. Nah ane tuh ngeliat, manga ini bagus untuk media dakwah (semoga). Bukan komik loh ya, manga.

Berawal dari mimpi ane ini, berlanjutlah ke mimpi ane yang lain yaitu "kuliah di FSRD ITB tahun ajaran 2014/2015". Ane emang belum konsul sih ke Allah (baca: belum shalat isikharah), baru berdoa untuk yang terbaik aja, tapi ane milih DKV sebagai jurusan ane untuk kuliah nanti, untuk basic ane jadi mangaka. Banyak sih DKV yang bagus di Indonesia tercinta ini. Tapi ada beberapa hal yang bikin ane milih ITB :
1. karena ITB itu PTN (udah jelas ya...)
2. karena ITB itu PTN (maksudnya banyak beasiswanya, hehe..)
3. karena ITB itu PTN (maksudnya kualitasnya terjamin lah ya...wkwk)
4. karena lebih murah dari univ swasta yang ada di Jakarta
5. karena ITB itu satu-satunya PTN yang deket sama domisili ane sekarang.
Yap, ane nggak boleh kuliah keluar kota. Kalaupun boleh, cuma ke Depok sama ke Bandung. Yaa PTN mana lagi yang ada DKVnya dan deket-deket sini selain ITB. Sebenernya kalo boleh keluar kota sih ane mau milih UNS aja, karena (mungkin) peminatnya nggak sebanyak di ITB, tapi DKVnya akreditasinya juga A.

Intinya, ane mau masuk FSRD ITB ini (semoga) bukan karena semata-mata "ITB loh!", tapi lebih ke jurusan yang ane minatin (mendukung mimpi ane juga), dan sesuai sama kriteria kampus yang dibolehin sama ibu.

Galaunya dimana? Nentuin jurusan udah, nentuin kampus juga udah.

Nah, masalahnya ya di jurusan dan di kampusnya ini loh. Secara gitu ya, ITB. Buaanyaaaakk banget peminatnya. Banyak kan orang yang bisa gambar. Banyak juga orang yang udah ikut les persiapan masuk FSRD. Ane? Ikut bimbel aja nggak, apalagi les-lesan yang biayanya jauh lebih mahal lagi (lebay). Pengen sih les-les/bimbel-bimbel gitu, cuma ya keadaan ekonomi lagi nggak memungkinkan. Gambar? Yaa paling ane gambar di kertas ujian, nungguin temen-temen pada kelar, intinya gambar ane nggak bagus-bagus amat. Walaupun banyak yang bilang bagus sih, wkwk. Tapi menurut ane biasa aja ah, masih banyak yang laen yang lebih kreatif. Intinya, ane galau.

Kegalauan kedua, tentang jurusannya. Apalagi yang mau digalauin? Lingkungan. Banyak yang bilang kalo anak-anak seni itu yaa begitu deh. Jauh dari nilai-nilai Islam (yang ane tau loh ya). Ane bisa berlega hati sedikit, karena di FSRD ITB itu ada kok yang namanya "KISR" yaitu Keluarga Islam Seni Rupa. Tapiii tetep aja, ane tuh orang yang bener-bener ngikutin lingkungan banget, jadi ane harus nyari lingkungan yang kondusif juga. Bukan maksudnya KISR nggak kondusif loh ya. Ane nggak bisa bilang KISR itu kondusif banget atau sebaliknya, soalnya belum nanya-nanya juga, hehehe.

Walaupun begitu, keinginan ane tetap membuncah untuk masuk FSRD ITB. Yang ada di pikiran ane cuma FSRD ITB..doang. Semoga rencana ini di acc sama Allah. Kalo pun nggak, pastilah rencana Allah jauh lebih indah :)

SemangkA! ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar